Tugas Pemahaman Lintas Budaya – Emosi dan Kebudayaan Australia, Amerika, dan Eropa

Dama Adhyatma

BHP 08101026

AUSTRALIA

1. Ranah Individu atau Sosial di Australia

Orang-orang Australia berasal dari seratus lebih negara yang berbeda-beda. Ada banyak bangsa dan kebudayaan di Australia.

Orang-orang Aborijin, telah hidup di Australia selama lebih dari 50.000 tahun. Orang Inggris memutuskan untuk menetap di Australia sejak lebih dari 200 tahun yang lalu. Dalam dua ratus tahun terakhir, arus imigrasi sangat memberikan andil terhadap pertumbuhan penduduk Australia. Antara tahun 1788 dan 1947 para migran datang dari Inggris dan Irlandia.

Sesudah Perang Dunia II terjadi arus perpindahan penduduk ke Australia dari banyak negara. Antara tahun 1950 dan tahun 1973 kebanyakan migran datang dari Eropa. Sejak saat itu, terdapat kenaikan arus migrasi dari Timur Tengah dan dari Asia.

Pada tahun 1975, 20% dari jumlah penduduk dilahirkan di luar Australia. Pada tahun 1995 jumlah ini naik menjadi 23%, yakni satu dari setiap empat orang Australia dilahirkan di luar negeri.

Antara tahun 1984 dan 1994 jumlah orang Australia kelahiran Asia sangat meningkat. Pada tahun 1994, 5% dari jumlah penduduk dilahirkan di Asia.

Pada tahun 1994-95 kelompok migran kelahiran luar negeri yang paling pesat pertumbuhannya adalah dari Indonesia, Hong Kong dan Makau.

Meskipun kebanyakan orang Australia kelahiran luar negeri berasal dari Eropa, arus migrasi dari Eropa telah sangat menurun jumlahnya dibandingkan arus migrasi dari Asia.

Orang bermigrasi ke Australia

Orang bermigrasi ke Australia karena alasan-alasan yang berbeda. Kebanyakan mereka datang ke Australia dengan alasan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik bagi dirinya sendiri maupun bagi anak-anaknya. Australia adalah sebuah negara yang besar dan negara-negara bagiannya mempunyai kondisi yang sesuai untuk tempat menetap.

Dulu para migran Inggris datang ke Australia untuk membuka daerah pertanian. Ketika ditemukan emas, banyak orang yang cepat-cepat pindah ke Australia. Kemudian ditemukan mineral berharga lainnya di Australia. Banyaknya migran yang datang ke Australia adalah karena peluang-peluang yang ditawarkan oleh tanah negeri tersebut.

Juga ada migran yang datang ke Australia untuk mengungsi dari persoalan di negeri asalnya. Australia menjadi sorga yang aman bagi mereka. Contoh-contoh migrasi jenis ini adalah:

  • pada tahun 1950-an, yang bermigrasi adalah orang-orang yang menderita selama Perang Dunia II di Eropa;
  • pada tahun 1960-an, orang-orang yang menghindar dari komunisme di Eropa Timur
  • pada tahun 1970-an, orang-orang yang mengungsi dari perang saudara di Lebanon
  • pada tahun 1970-an, orang-orang yang mengungsi dari kerusuhan di Cile dan El Salvador
  • pada tahun 1970-an dan 1980-an, pengungsi dari Vietnam, Kamboja, dan Laos
  • pada tahun 1980-an dan 1990-an, orang-orang yang meninggalkan Hong Kong karena masa depannya tidak menentu
  • pada tahun 1990-an, orang-orang yang menyingkir dari negara yang dulu disebut Yugoslavia.

Ada migran yang mengalami kesulitan di Australia. Perpindahan dari satu negara ke negara lain selalu membawa masalah. Masalah utama yang dihadapi oleh para migran adalah bagaimana cara belajar bahasa Inggris. Pengetahuan bahasa Inggris perlu sekali untuk bekerja dan hidup di Australia. Kesulitan lain menyangkut ketrampilan yang harus dimiliki untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai. Namun, kedamaian dan toleransi yang ada di Australia sangat membantu para migran ini. Mereka telah berhasil mengatasi kesulitan dan hidup di Australia. Anak-anak mereka dibesarkan di Australia dan berhasil baik.

Banyaknya kebudayaan yang berbeda telah menjadikan Australia sebagai tempat yang menarik. Secara singkat kita akan membahas beberapa kelompok tertentu: Kelompok Aborijin, Inggris, Jerman, Yunani, Italia, Lebanon, Vietnam, Indonesia, dan India

Orang Aborijin

Orang Aborijin atau penduduk asli telah hidup di Australia selama lebih dari 50.000 tahun. Kebijakan multikulturalisme mendorong mereka untuk memelihara kebudayaan mereka. Banyak orang di Australia berminat terhadap kebudayaan Aborijin. Seni dan musik Aborijin telah menjadi populer.

Kaitan dengan Eropa

Pada Abad Kelima Belas para pelaut mulai menjelajahi negeri-negeri yang jauh. Bangsa Portugis mendirikan daerah-daerah jajahan di Asia Selatan dan Asia Tenggara, yang kemudian diikuti oleh bangsa Inggris, Prancis, dan Belanda. Zaman penjelajahan dan penjajahan ini mempunyai dampak yang kuat terhadap dunia.

Hubungan awal antara Eropa dengan Australia dilakukan melalui orang Portugis dan Belanda. Benua Australia dapat dilihat dalam peta-peta Portugis lama. Mereka menamakannya Jawa Besar. Orang Belanda menyebutnya Holand Baru. Pada tahun 1642 orang Belanda bernama Abel Tasman berlayar dari Batavia (Jakarta) untuk menjelajahi Australia bagian selatan. Dia sampai di Pulau Tasmania. Tasman percaya bahwa Australia tidak layak untuk tempat bermukim. Oleh karena itu, selama abad berikutnya orang Eropa tidak menunjukkan minat terhadap Australia.

Kaitan dengan Inggris

Pada tahun 1770 seorang penjelajah Inggris bernama Kapten James Cook sampai di pantai timur Australia. Dia menganggap bahwa daerah tersebut cocok untuk tempat tinggal. Pada tahun 1788 terbentuklah masyarakat narapidana Inggris di Sydney.

Penduduk berbangsa Inggris tersebut berkembang, dan tak lama kemudian juga berdatangan para pemukim yang bukan narapidana. Mereka datang untuk membuat daerah pertanian. Kelompok-kelompok masyarakat lain juga dibentuk di daerah-daerah yang berlainan di Australia. Banyak orang dari bangsa Irlandia dan Inggris bermukim di Australia di awal Abad Ke-19 dan Ke-20. Orang-orang Inggris tersebut merupakan kelompok yang beraneka ragam.

Kelompok ini meliputi orang-orang Inggris, Skotlandia, dan Wales. Saat ini orang Inggris dan Irlandia merupakan kelompok-kelompok terbesar di Australia. Telah berkembang suatu kebudayaan yang jelas di Australia. Kebudayaan tersebut kebanyakan didasarkan atas kebudayaan kelompok terbesar ini.

Banyak ciri kebudayaan Australia yang merupakan pengaruh Inggris. Bahasa yang digunakan dalam pemerintahan dan pendidikan resmi adalah bahasa Inggris. Pemilihan anggota parlemen didasarkan atas sistem Inggris. Sistem hukumnya didasarkan atas sistem hukum Inggris. Banyak jenis olahraga populer di Australia yang berasal dari Inggris, seperti permainan cricket, sepakbola rugby, tenis, dan balapan kuda.

Cara pertanian di Australia dulunya didasarkan atas cara pertanian di Inggris. Pertanian dan peternakan tersebut menghasilkan makanan yang dimakan oleh orang Inggris seperti daging sapi dan gandum. Selama beberapa waktu, agama Kristen Anglikan merupakan agama yang dulu dianut oleh kebanyakan orang.

Kelompok migran Jerman

Sekelompok orang Jerman bermigrasi ke Australia di tahun 1890-an. Mereka datang ke Australia agar bebas menjalankan agama Kristen aliran Luther. Mereka datang ke Australia karena tidak bebas menjalankan aliran kepercayaannya tersebut di negara mereka sendiri. Aliran Luther adalah sejenis agama Kristen Protestan. Mereka bermukim di Lembah Barossa. Lembah tersebut terletak 70 km di arah timur laut kota Adelaide.

Para migran Jerman menggunakan pengetahuan dan ketrampilannya untuk membuat industri minuman anggur. Mereka melihat bahwa tanah di Lembah Barossa serupa dengan tanah di Lembah Rhine di Jerman. Iklimnya cocok untuk produksi minuman anggur. Musim panasnya beriklim hangat dan kering dan musim dinginnya sejuk dan lembab.

Sekarang Lembah Barossa mempunyai penduduk kira-kira 18.000 orang. Ada 36 gereja di lembah tersebut, dan kebanyakan beraliran Luther. Lembah itu mempunyai ciri-ciri kebudayaan Jerman. Ada bangunan-bangunan bergaya Jerman. Minuman anggur yang dihasilkan juga bergaya Jerman dan toko-toko serta restorannya menjual makanan gaya Jerman.

Lembah Barossa telah menjadi daya tarik wisatawan. Para pengunjung dapat melihat festival Jerman. Selama berlangsungnya festival, orang-orang mengenakan pakaian
tradisional dan menyajikan makanan tradisional. Para wisatawan dapat mendengarkan lagu-lagu dan musik Jerman.

Orang Cina

Orang-orang Cina bermigrasi ke Australia dalam jumlah besar selama Abad Ke-19. Mereka datang ke daerah-daerah pertambangan emas yang saat itu baru ditemukan. Jumlah mereka mencapai kira-kira 100.000. Namun, oleh karena adanya pembatasan imigrasi, jumlah mereka harus dikurangi. Ada kira-kira 29.900 orang Cina pada tahun 1901 dan hanya kira-kira 6.400 pada tahun 1947.

Kedatangan para pencari emas bangsa Cina membuat khawatir banyak pekerja Australia. Para pekerja ini, yang kebanyakan keturunan Inggris, menganggap bahwa orang-orang Cina ini akan mengambil pekerjaan mereka karena mereka mau saja dibayar rendah. Para pekerja Australia ini juga menolak upaya petani domba ternak untuk mendatangkan pekerja pertanian dari India. Reaksi yang keras ini menyebabkan pemerintah kolonial negara bagian untuk menggunakan kebijakan imigrasi yang membatasi imigrasi Asia. Sesudah timbulnya federasi, Pemerintah Australia juga memberlakukan suatu kebijakan yang membatasi imigrasi Asia. Kebijakan ini kemudian dikenal sebagai Kebijakan Australia Putih. Kebijakan ini dihapuskan pada tahun 1973.

Sejak tahun 1970-an jumlah penduduk Cina Australia telah meningkat. Mereka berdatangan dari Cina, Hong Kong, Taiwan dan beberapa negara di Asia Tenggara. Sekarang ada kira-kira 250.000 orang Cina di Australia. Kira-kira dua setengah persen orang Australia menggunakan bahasa Cina di rumah. Ada daerah Pecinaan di kota Sydney dan Melbourne. Orang Cina mempunyai daerah pasar dan pertokoan. Juga terdapat orang-orang Cina yang menjalankan usaha dan yang bekerja sebagai tenaga professional.

Migrasi sejak Perang Dunia II

Australia dulu terlibat dalam Perang Dunia II. Selama terjadinya perang tersebut, industri Australia telah berkembang. Telah pula didirikan industri-industri baru.

Sesudah perang, industri Australia yang sedang berkembang tersebut mengalami kekurangan tenaga terampil. Juga disadari waktu itu bahwa dengan adanya lebih banyak penduduk, berarti pelaku ekonomi akan lebih banyak. Banyak orang Eropa yang menderita akibat perang dan ingin bermigrasi ke Australia untuk memulai hidup baru. Pemerintah Australia mendorong terjadinya migrasi pascaperang.

Mula-mula mayoritas migran adalah dari Inggris dan Irlandia. Tak lama kemudian, banyak migran dari negara Eropa yang mengikuti arus orang-orang yang datang untuk bermukim di Australia. Kebanyakan dari para migran Eropa ini datang dari Italia dan Yunani.

Orang Yunani

Beberapa orang Yunani bahkan telah bermigrasi ke Australia sebelum tahun 1945. Orang-orang ini mendirikan usaha seperti restoran dan kafe, dan beberapa ada yang menjadi petani atau membuka bioskop. Beberapa dari pemukim Yunani ini ada yang tinggal bersama dalam suatu kelompok masyarakat, tetapi ada juga yang bermukim di desa-desa, menyatu dengan orang Eropa lainnya. Para pemukim Yunani yang awal ini kemudian menjadi kaya dan anak-anak mereka seringkali memasuki profesi seperti kedokteran dan hukum.

Menjelang tahun 1945 ada kira-kira 15.000 orang Yunani yang menetap di Australia. Sesudah Perang Dunia II lebih banyak lagi orang Yunani yang mulai berdatangan. Antara tahun 1953 dan 1956 ada kira-kira 30.000 orang Yunani yang berdatangan. Migrasi orang Yunani ini mencapai puncaknya antara tahun 1961 dan 1966 ketika lebih dari 16.000 orang Yunani masuk ke Australia setiap tahun. Menjelang tahun 1971 ada kira-kira 160.000 orang Australia kelahiran Yunani.

Banyak migran Yunani yang berasal dari daerah pedesaan. Banyak dari mereka yang merasa bahwa mereka tidak mempunyai ketrampilan untuk bekerja di Australia. Maka mereka berinisiatif mendirikan usaha sendiri. Usaha ini meliputi restoran, toko buah-buahan, toko kue dan penjualan ikan.

Orang Yunani mempertahankan kebudayaannya secara kuat di Australia. Banyak orang Yunani yang memilih untuk hidup saling berdekatan di kota-kota di Australia. Perkampungan seperti daerah Marrickville, Stanmore, dan Kensington di Sydney serta daerah Brunswick, Prahran dan Fitzroy di Melbourne mempunyai penduduk Yunani dalam jumlah besar. Ada gereja-gereja Yunani Ortodoks, ada kafe dan klub sepakbola Yunani. Anak-anak para migran Yunani didorong untuk mempelajari bahasa Yunani.

Orang Italia

Ada orang Italia yang sangat lama sekali menetap di Australia, karena tertarik kepada penemuan emas pada Abad Ke-19. Keturunan orang-orang Italia ini, seperti halnya keturunan orang Yunani, menjadi kaya dan banyak terwakili dalam segala bidang kehidupan dan profesi.

Kebanyakan orang Italia datang ke Australia dalam jumlah besar sesudah Perang Dunia II. Orang-orang Italia sangat menderita dampak peperangan tersebut. Tingkat pengangguran sangat tinggi di Italia (18%). Beberapa daerah di Italia sangat miskin, terutama di selatan. Banyak migran yang berasal dari daerah-daerah yang miskin ini. Menjelang tahun 1954 penduduk Australia kelahiran Italia mencapai jumlah 120.000. Menjelang tahun 1971 jumlah tersebut mencapai 290.000 orang. Orang Italia merupakan kelompok migran terbesar di Australia.

Para migran Italia banyak yang masih mempertahankan rasa cinta kedaerahan. Orang Italia yang berasal dari daerah-daerah seperti Kalabria, Sisilia dan Veneto tinggal saling berdekatan di Australia. Tiap-tiap daerah ini mempunyai bahasa yang berlainan. Seringkali mereka menikah dengan orang dari daerah yang sama. Adakalanya seluruh desa bermigrasi ke Australia. Jadi, banyak ikatan sosial asli dari Italia yang kemudian dipindahkan ke Australia. Daerah seperti Leichhardt di Sydney dan Carlton di Melbourne merupakan daerah tempat tinggal para keluarga Italia dan banyak usaha yang didirikan oleh orang Italia. Ada kafe Italia, toko pakaian, restoran dan toko makanan Italia.

Orang Lebanon

Antara tahun 1947 dan 1970 ada kira-kira 5.500 orang Lebanon yang menetap di Australia. Kebanyakan mereka beragama Kristen. Banyak dari mereka yang bekerja di pabrik seperti pabrik mobil Ford yang baru. Beberapa dari mereka ada yang berpenghasilan cukup dan mendirikan usaha sendiri seperti toko dan taksi.

Pada tahun 1975 pecahlah perang saudara di Lebanon. Terjadi banyak kerusakan. Hal ini berakibat meningkatnya jumlah migran dari Lebanon ke Australia. Pada tahun 1976-77, tibalah di Australia 10.715 orang Lebanon. Di antara migran Lebanon yang baru ini terdapat orang yang beragama Islam. Menjelang tahun 1981 terdapat lebih dari 50.000 orang kelahiran Lebanon yang menetap di Australia.

Juga ada orang Australia yang kelahiran negara lain di Timur Tengah, seperti dari Mesir, Irak, dan Siria.

Orang Indonesia

Migrasi dari Indonesia mulai terjadi di tahun 1970-an. Antara tahun 1976 dan 1986 jumlah migran Indonesia meningkat menjadi 380. Pada tahun 1995, dalam waktu dua belas bulan ada 1.013 orang migran dari Indonesia ke Australia. Sekarang ada lebih dari 42.000 orang Australia kelahiran Indonesia. Hubungan antara Australia dan Indonesia telah berkembang. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang populer di antara siswa-siswa Australia.

Orang Vietnam

Selama jangka waktu akhir 1970-an dan 1980-an banyak migran yang berdatangan dari daratan Indo-Cina. Kebanyakan mereka datang dari Vietnam. Di Vietnam waktu itu terjadi peperangan selama tigapuluh tahun. Juga terjadi kerusuhan besar di Kamboja dan Laos. Terjadi peperangan di Kamboja di tahun 1979. Banyak orang dari negara-negara ini yang memutuskan untuk pergi dari negaranya. Banyak dari mereka yang pergi dengan menggunakan perahu kecil. Mereka harus mengarungi lautan yang berbahaya. Mulai tahun 1975 sampai pertengahan 1978 ada kira-kira 30.000 ‘manusia perahu’ yang meninggalkan Vietnam. Jumlah ini meningkat di tahun berikutnya dan mencapai ratusan ribu jumlahnya

Australia menerima ribuan pengungsi Indo-Cina. Kemudian mereka datang sebagai migran. Mulai tahun 1975 sampai 1985 ada 79.000 orang Vietnam yang masuk ke Australia.Sekarang ada 200.000 orang Australia yang lahir di Vietnam. Seringkali, para pengungsi tidak mempunyai keluarga atau teman yang dapat membantunya. Yang membantu mereka adalah kelompok kerja sosial yang ada di Australia. Sekarang ada kelompok-kelompok bantuan Vietnam. Ada daerah-daerah yang menjadi tempat pemukiman Vietnam, misalnya Cabramatta di Sydney dan Richmond di Melbourne. Sekarang banyak orang Vietnam yang mempunyai usaha sendiri. Banyak anak Vietnam yang belajar di universitas.

Orang India

Orang India pertama kali datang ke Australia di Abad ke-19. Di tahun 1890-an, di antara para pemukim awal tersebut terdapat bangsa Sikh dari Punjab yang tinggal di New South Wales bagian utara. Mereka membuat perkebunan pisang di sini.

Orang-orang India mulai berdatangan dalam jumlah yang lebih besar di tahun 1970-an. Di tahun 1991 terdapat lebih dari 61.000 orang Australia kelahiran India. Kebanyakan mereka adalah orang berpendidikan, 97% menggunakan bahasa Inggris, dan mereka sudah terbiasa dengan kebudayaan Inggris. Banyak dari mereka yang menjadi tenaga ahli, termasuk menjadi dokter, insinyur, ahli komputer dan ilmuwan. Meskipun mereka berusaha mempertahankan kebudayaannya, mereka tinggal di daerah-daerah yang berlainan, dan kebanyakan hidup di antara orang-orang yang berbahasa Inggris. Orang-orang India juga berasal dari Fiji, Afrika Timur, Malaysia dan Mauritius.

Di Australia juga ada orang-orang Asia Selatan yang berasal dari negara seperti Sri Lanka, Bangladesh dan Pakistan

2. Ranah Individu di Australia Mengikuti dan Membentuk atau Mengkontruk Budaya

Meskipun orang Australia berlainan asal-usulnya, mereka hidup damai antara yang satu dan yang lain. Ada toleransi terhadap kebudayaan dan bangsa yang berlainan. Hukum Australia melindungi orang dari diskriminasi ras. Kebijakan untuk bersikap toleran dan untuk melindungi kebudayaan yang berbeda tersebut disebut multikulturalisme.

Kebudayaan yang dominan di Australia selama dua dasawarsa terakhir adalah yang berasal dari Inggris. Ini merupakan akibat dari zaman kolonial. Para migran ke Australia dulunya cenderung mengikuti kebudayaan yang dominan. Mereka cenderung makan, berpakaian dan berolahraga seperti orang Australia yang berasal dari Inggris. Sejak tahun 1960-an aspek kebudayaan seperti ini di Australia telah berubah. Orang-orang didorong untuk mempertahankan kebudayaan mereka sendiri.

Sekarang para migran lebih dimungkinkan untuk mempertahankan warisan budaya mereka. Bahasa yang digunakan oleh kelompok-kelompok migran yang penting diajarkan di sekolah-sekolah dan di universitas-universitas. Di Australia pemakai bahasa selain Inggris cenderung untuk tinggal di pusat-pusat kota metropolitan. Di kota, orang-orang yang menggunakan bahasa-bahasa yang berbeda itu seringkali tinggal berdekatan satu sama lain. Hal ini seringkali terjadi manakala orang yang bersangkutan merupakan bagian dari suatu kelompok bahasa yang baru bermigrasi ke Australia. Dalam keadaan ini, orang-orang yang menggunakan bahasa yang sama mungkin memilih untuk tinggal berdekatan satu sama lain dalam rangka saling mendukung. Menurut pengamatan, generasi-generasi berikutnya seringkali menyebar ke daerah-daerah yang berlainan dalam suatu kota.

Ada program radio dan televisi yang menggunakan bahasa asing. Hal ini membantu timbulnya perasaan jati diri bagi semua orang Australia, dan juga menimbulkan kebhinekaan bagi Australia serta membantu terciptanya masyarakat yang toleran.

Kebijakan di Australia dimaksudkan untuk menjaga kerukunan melalui multikulturalisme. Menurut kebijakan ini, semua orang Australia bebas untuk hidup di tempat yang dipilihnya dan bebas untuk mempertahankan kebudayaannya. Mereka dapat menggunakan dan mempelajari bahasanya. Mereka bebas untuk menjalankan agamanya. Orang-orang dari semua bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa adalah sama di mata hukum.

Agama di Australia

Ada banyak agama di Australia. Kebanyakan orang Australia beragama Kristen. Ada beberapa aliran kelompok Kristen. Dulu agama Kristen Anglikan merupakan agama yang dominan. Sekarang kelompok yang terbesar adalah kelompok beragama Katolik dengan 4,6 juta pemeluk. Di antara orang-orang Australia yang berasal dari Yunani dan Eropa timur dijumpai juga aliran Kristen Ortodoks. Di Australia juga ada sejumlah kecil penduduk yang memeluk agama Yahudi.

Pada tahun 1996 ada 147.500 orang Muslim dan 139.800 orang yang beragama Buddha di Australia. Jumlah pemeluknya telah meningkat di tahun-tahun belakangan ini. Islam di Australia terutama dipeluk oleh orang-orang yang berasal dari Libanon, Turki dan Timur Tengah. Orang Australia yang beragama Buddha terutama berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara.

Ada contoh gereja, kuil dan mesjid yang bagus di Australia. Beberapa di antaranya masih baru dibangun. Di tahun 1976 telah dibangun sebuah mesjid yang besar di Preston, yakni daerah pinggiran kota Melbourne. Baru-baru ini di daerah Wollongong telah dibangun sebuah kompleks agama Buddha yang besar dan sebuah kuil Hindu. Juga ada kelompok kecil seperti pemeluk Bahai dan agama Yahudi.

3. Prilaku / Emosi atau konsep diri orang Australia mempengaruhi budayanya

Warga Australia adalah orang-orang yang tidak banyak bicara yang sebagian besar hidup di daerah pedesaan atau semak-semak Australia –kebanyakan dari mereka hidup dengan gaya hidup kosmopolitan di perkotaan. Apakah orang Australia hidup di kota atau semak-semak mereka terbuka dan berterus terang dan mereka mengatakan apa yang mereka maksud. Orang Australia percaya dengan prinsip memberi orang ‘fair go’ atau ‘kesempatan yang adil’.

Warga Australia membela teman mereka, yang dirugikan dan yang lemah. Seorang yang lemah adalah pesaing atau musuh yang dianggap memiliki sedikit kesempatan memenangkan pertandingan atau kontes sport.

Orang Australia mencintai olah raga mereka, baik sebagai penonton maupun peserta. Ada juga perbedaan pendapat mengenai seberapa jauh orang Australia telah dipengaruhi oleh warisan Inggris mereka atau, baru-baru ini, oleh hubungan Australia yang kuat dengan Amerika Serikat, atau oleh jutaan orang migran yang telah datang ke Australia pada masa pasca-perang.

Orang Australia kadang-kadang dipandang sebagai orang Eropa yang berusaha mencapai kata sepakat dengan berada secara geografis di wilayah Asia Pasifik. Tetapi, pada saat yang sama, Australia sering dipandang sebagai pintu gerbang ke Asia karena posisi geografisnya dan banyak orang Australia yang dapat berbicara berbagai bahasa Asia.

Yang benar, tentu saja, bahwa orang Australia, seperti orang-orang di mana saja, tidak dapat dengan mudah distereotipkan. Banyak kesan populer memiliki kebenaran bagi mereka dan kebanyakan orang Australia menyesuaikan diri dengan paling sedikit beberapa kesan ini. Akan tetapi, yang mana, dan sampai seberapa jauh, tergantung pada setiap pribadi.

Beberapa sifat sangat dekat berhubungan dengan orang Australia, seperti mateship (pertemanan atau persahabatan) dan fair go (kesempatan yang adil), merupakan ciri yang dimiliki bersama dan dihargai oleh banyak orang di seluruh dunia. Orang Australia jelas tidak memiliki kekhususan tentang kasih sayang, keadilan dan kesetiaan terhadap teman.

Apa yang sangat khas Australia mengenai istilah ini adalah bahwa berbagai istilah itu telah tertanam dengan kuat dalam sejarah dan jiwa orang Australia.

Konsep persahabatan dan kesempatan yang adil tumbuh karena pergulatan keras yang sering dihadapi para pendatang pertama Australia agar dapat bertahan hidup melawan lingkungan yang asing, keras dan sering tidak ramah; konsep ini diperkuat oleh generasi sesudahnya baik pria dan wanita di semak-semak Australia yang saling tergantung dan mendukung satu sama lain karena banjir, kebakaran dan kekeringan.

Sifat persahabatan dan kesetiaan kemudian diabadikan dalam jiwa orang Australia dengan pengalaman Australia dalam Perang Dunia I, kadang-kadang disebut Perang Besar, dan pertempuran oleh Anzac di Gallipoli.

Sifat ini dan sifat lainnya yang dikaitkan dengan orang Australia terdahulu masih hidup sampai sekarang, diperlembut dan diperkaya oleh pengaruh jutaan pendatang sesudahnya dari Eropa, Amerika, Asia, Afrika dan Timur Tengah.

Lebih banyak penduduk baru telah memperkaya kebudayaan dan ciri Australia, serta membantu menempa sikap dan tradisi baru. Kontribusi mereka amat dalam, memperkaya hampir setiap aspek kehidupan Australia, dari bisnis sampai seni, dari memasak sampai komedi.

Orang Australia terkenal karena kemauan mereka melakukan pekerjaan sosial dan masyarakat secara sukarela tanpa upah. Lebih dari enam juta orang Australia di atas usia 18 tahun merupakan sukarelawan yang aktif, membantu banyak bidang termasuk pelayanan darurat, kesejahteraan, lingkungan dan konservasi, pencarian dana, manajemen, pengajaran dan administrasi.

Banyak pasukan pemadam kebakaran semak-semak dan petugas pelayanan darurat Australia adalah sukarelawan. Menurut satu survey, 47 persen orang yang melakukan pekerjaan sukarela beralasan melakukannya karena ingin melayani masyarakat. Sedangkan 43 persen lainnya melakukan pekerjaan sukarela karena hal itu memberi mereka kepuasaan pribadi.

Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan orang Australia termasuk orang yang bersahabat dan membentuk sebuah budaya yang kolektif.

AMERIKA

1. Ranah Individu atau Sosial di Amerika

Citizen, permanent resident, non-resident alien Citizen = sudah menjadi warga negara, jadi menyanyi lagu kebangsaan Amerika, punya paspor Amerika, bayar pajak ke Amerika, mesti ikut militer jika diminta, dll. Permanent resident = sudah dapat izin tinggal di Amrik, dan bayar pajak ke Amrik. Tetapi masih warga negara asal. Bisa apply citizenship, tunggu 7 tahun baru diterima. Non-resident alien = cuma numpang lewat di sini, misalnya pelajar.

Orang Amerika asli adalah American Indian (orang Indian). Mereka terdiri dari berbagai macam suku. Orang kulit putih sebetulnya adalah orang Eropa yang pada abad ke-15, 16, 17, 18 berimigrasi ke Amerika yang disebut “dunia baru”, terutama sejak Christopher Columbus “menemukan” Amerika tahun 1492. Di mana orang Indian sekarang? Mereka tinggal di tempat reservation (atau tempat penangkaran). Banyak yang dibunuh pada masa perang dan sisanya ditempatkan di penangkaran seperti sekarang.

Kebanyakan populasi Amerika adalah etnis Jerman dan kedua dan ketiga terbanyak adalah English dan Irish. Banyak juga mereka yang sudah berdarah campur, misalnya Jerman + Inggris, Jerman + Norwegia + Swedia, Perancis + Jerman, dan lain-lain. Secara umum, populasi kulit putih di Amerika berasal dari Eropa, misalnya Inggris, Irlandia, Perancis, Belanda, Finlandia, dll. Setiap etnis berkelompok tinggal di daerah tertentu. Jadi tidak ada orang kulit putih yang asal-usulnya dari Amerika. Mereka sebetulnya pendatang juga.

Penduduk Amerika sangat beraneka ragam sehingga Amerika sering disebut “melting pot”. Orang kulit hitam biasa disebut African American karena mereka asalnya dari berbagai negara di Afrika. African American kebanyakan tinggal di bagian tenggara Amerika. Banyak orang Mexico yang tinggal di bagian Barat Daya Amerika. Kebanyakan mereka adalah imigran dari Mexico negara tetangga.

Asian American adalah orang-orang yang berasal dari Asia, tapi lahir di Amerika. Mereka datang dari berbagai negara misalnya China, Jepang, Korea, Filipina, Vietnam, India, Pakistan, negara-negara Arab, dan lain-lain. Mereka biasanya membuat kelompok sendiri-sendiri. Misalnya hampir di semua kota besar di Amerika selalu ada Chinatown.

Sekarang juga banyak orang Eropa Timur yang berimigrasi ke Amerika, misalnya orang Romania, Armenia, Turki, Polandia, dll. Ada teman-teman saya yang berasal dari Eropa Timur.

First generation American adalah sebutan untuk “anak imigran”. Banyak sekali Asian American yang orang tuanya datang dari Cina / Korea / Vietnam dan si anak lahir di Amerika. Karena siapa pun yang lahir di Amerika dapat citizenship Amerika gratis, jadi first generation American adalah warga negara Amerika.

Biasanya mereka bahasa Inggrisnya lebih lancar dari bahasa asalnya (Cina, Korea, Vietnam, dll), dan malah ada yang sudah ga bisa bicara bahasa asalnya, karena di rumah pakai bahasa Inggris terus. Dan mereka budayanya sudah jadi agak berbeda dengan budaya orang Asia.

Imigran terus berdatangan

Sekarang, lebih dari 1 juta orang imigran per tahun menjadi permanent resident Amerika. Mereka berasal dari berbagai negara di dunia, kebanyakan dari Mexico, China, Filipina, India. Banyak yang datang sebagai pelajar, terutama mahasiswa Master dan PhD. Setelah selesai sekolah banyak yang mencari kerja di sini dan apply untuk menjadi Permanent Resident. Orang Mexico yang berdatangan dari arah Selatan banyak yang imigran gelap, menyeberang perbatasan US untuk mencari pekerjaan dan mengadu nasib.

2. Ranah Individu di Amerika Mengikuti dan Membentuk atau Mengkontruk Budaya

Amerika pada awal berdirinya memberlakukan kebijakan buka pintu bagi para imigran yang datang dari seluruh dunia.

Imigran yang datang ke Amerika, dan kemudian memilih untuk menetap dan menjadi warga Amerika, oleh pemerintah Amerika diminta untuk tidak meninggalkan kebudayaannya dan tetap mempraktekannya selama tinggal di Amerika.

Karena hal ini Amerika sekarang menjadi multikultur. Berbagai macam budaya dunia bercampur disana. Budaya country dan koboi yang terdapat di sana hanya menjadi salah satu lambang terkenal Amerika. Masyarakat Amerika yang mengakui bahwa mereka tidak memiliki budaya khusus turun termurun, dan menganggap bahwa budaya mereka adalah budaya “berusaha menjadi yang terbaik”.

Karena tidak ada faktor kasta, agama, dan budaya yang menghalangi hal ini, mereka percaya di Amerika, orang yang berusaha untuk menjadi yang terbaik, dapat menjadi yang terbaik.

Kini sebagian besar kota di sana memiliki musik klasik dan rakyat; pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari, musik dan drama; proyek seni terbuka dan arsitektur penting.

Pendidikan di Amerika umumnya sudah maju. Misalnya di Amerika Serikat pusat pendidikan yang tinggi. Memiliki lebih dari 1.500 universitas, kolese, dan institusi yang mirip. Beberapa di antaranya terkenal di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat ada pula tempat judi seperti Las Vegas yang dikenal sebagai Sin City (Kota Penuh Dosa).

Itulah beberapa kebudayaan yang dibentuk oleh orang-orang Amerika. Kebudayaan ini sangat banyak dan beraneka ragam mengingat banyaknya Negara atau kawasan di Amerika. Masing-masing Negara umumnya memiliki kebudayaan yang khas.

3. Prilaku / Emosi atau konsep diri orang Amerika mempengaruhi budayanya

Penduduk Amerika adalah masyarakat multietnis, jadi tidak dapat dikatakan hanya ada satu “tipe” orang Amerika. Kelompok-kelompok etnis inti di Amerika adalah para koloni dari Britania Raya, Belanda, Jerman, dan negara-negara Eropa lain yang tiba di bagian timur Amerika Utara pada awal tahun 1600-an. Sebenarnya, setiap kebangsaan dapat ditemukan dalam leluhur suatu suku bangsa yang disebut sebagai “orang-orang Amerika” ini. Amerika Serikat merdeka pada tahun 1776 dan menjadi luas di atas sebagian besar benua di bagian barat, juga beberapa tanah di luar negeri, beberapa di antaranya kini berdiri sendiri dan beberapa lainnya masih tergabung dengan Amerika. Orang-orang Amerika merupakan orang-orang yang suka menutup diri terhadap dunia luar selama beberapa generasi ketika membangun negaranya yang baru. Kini, pengaruh, budaya, dan militer Amerika berdampak besar di dunia. Media massa dan literatur-literatur Amerika membentuk pikiran dunia.

Sifat-sifat atau budaya orang Amerika lainnya adalah :

1. punctuality (ketepatan pada waktu)
2. honesty (terus terang)
3. rasa nasionalisme tinggi
4. one control his own destiny (bertanggung jawab, tidak suka menyalahkan orang lain)
5. men = women (tidak membedakan antara laki-laki dengan perempuan)

6. individualisme, independent (bebas)

Budaya orang amerika yang individualisme ini sangat asertif dalam mengekspresikan emosinya. Orang amerika juga cenderung lebih berterus terang dalam mengungkapkan pendapatnya.

EROPA

Ada banyak sekali Negara-negara di Eropa. Namun, umumnya orang-orang Eropa memiliki tingkat pengendalian diri, emosi yang baik. Sehingga dikatakan meski dalam keadaan fitnah sekalipun mereka tetap rasional. Selain itu bangsa Eropa memiliki kemampuan recovery yang tinggi. Mereka dapat dengan cepat memperbaiki kondisi negara mereka Karakter selanjutnya, jelas terkait dengan dua karakter sebelumnya, berangkat dari pengendalian diri yang baik serta kemampuan recovery yang tinggi, meski sempat mengalami kemunduran biasanya mereka cepat sadar dan berupaya untuk memperbaiki nasib bangsa sehingga cepat pula merengkuh keberhasilan.

Ada suatu penemuan menarik tentang keterkaitan kepribadian seseorang dengan lokasi geografis suatu Negara. Semakin dekat lokasi suatu negara dengan khatulistiwa, semakin “hangat” kepribadian penduduknya. Semakin dekat ke kutub, kepribadian seseorang semakin “dingin”. Maka, ada anggapan pula di sini, orang-orang yang tinggal di Eropa Selatan, seperti Italia, Portugal dan Spanyol, umumnya penduduknya memiliki kepribadian yang lebih hangat dibandingkan dengan penduduk di Eropa Utara. Entah kebetulan, entah tidak, tetapi mungkin pemilahan ini ada benarnya. Di Norwegia ini misalnya, seseorang bisa tenang akan gangguan cuaca mungkin hanya dua-tiga bulan saja dalam setahun. Musim gugur, kadang hangat, tapi sering pula diselingi hujan dan angin, yang membuat orang ingin berdiam di rumah. Sudah sering tendengar alasan, “dingin”- nya kepribadian penduduk di negeri ini sangat terkait dengan lamanya cuaca dingin di negeri dekat kutub ini. Apalagi gelap yang panjang di waktu winter, mungkin mereka saling tidak mengenali orang di jalan.

Hal ini juga mempengaruhi cara mereka dalam mengontrol emosi. Dalam penyelesaian masalah mereka jarang untuk menyelesaikan masalah dengan cara emosional. Mereka lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat rasional. Jadi bisa dikatakan mereka lebih tenang dalam menyelesaikan masalah.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa emosi seseorang dapat mempengaruhi budaya dimana mereka tinggal. Dan di Eropa, emosi ini juga ternyata dipengaruhi oleh cuaca dan keadaan geografis suatu Negara. Di negara-negara yang dingin seperti Norwegia akan menyebabkan timbulnya budaya Individual. Sedangkan di negara-negara hangat, timbul budaya yang hangat dan kolektif pula.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dfat.gov.au/aii/publications/bab09/index.html

http://immi.gov.au/living-in-australia/values/book/translation/indonesian.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Australia

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/pdf/efs/transcript/efs_8.pdf

www.citizenship.gov.au/test/resource-booklet/citz-booklet-indonesian.pdf

http://misi.sabda.org/orang_amerika

http://rizkisaputro.wordpress.com/2007/07/24/karakter-dasar-bangsa-amerika/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Amerika_Serikat

http://www.pk-sejahtera.us/kastra/?p=17

Ikuti Percakapan

4 Komentar

  1. Mantaaaaaap Choiiii……

    Gmana Kalo ngbhas jg tentang sifat – sifat orang eropa timur nieh……

    OOOOya…
    anak STP toch..
    Keren juga,, berbobot, tapi alangkah baiknya jika materi yang diatas juga menyinggung pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup orang pada umumnya,,,,
    misalnya, ada ga pengaruh dari budaya-budaya orang barat terhadap budaya orang timur..?
    Trus apakah pengaruh ini memang disengaja oleh orang barat atau emang orang timurnya yang tidk kuat memegang teguh nilai budayanya sehingga terpengaruh oleh budaya orang barat yang menurut saya terlalu bebas nyeleneh????,,

    Gthu aja d..
    Chui YAA…
    salam Buat Riris yang lage sakit…

  2. bgus… gmn kalo dibahas secara kseluruhan tntang transculture in europe.. contoh tntg bdaya ksehatanx dlll….
    lbh mnarik lg jk ada gmbarx,, alias faktax..
    thank you

  3. setelah saya baca secara keseluruhan tentang konstruk budaya diatas, saya blm mnemukan perbedaan antara emosi dari beberapa negara yg anda sebutkan diatas. klu bleh saya minta tlg, untuk membandingkan emosi dr bbrp negara tsb, alangkah lbh bgs lg jika turut dicantumkan bentuk wajah yang menampilkan emosi-emosi tsb (klu gk salah mnrt hogg di buku psikologi sosial trdpt 6 btk emosi)

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: